2016-02-06

romantis itu



Romantis ketika seseorang baru pertama kali PDKT, atau mungkin baru Pacaran mungkin juga Pengantin Baru, kehidupan terasa sangat menyenangkan dan sangat indah karena masalah belum banyak dihadapi, bisa dibilang masih terasa manisnya, tetapi bagi ku itu bukan Romantis yang seutuhnya sebab hal semacam itu bisa dikatakan wajar jika masih terasa romantis, seperti kehidupan ku sekarang baru saja menikah dan berstatus pengantin baru hidup terasa Indah. Kalau boleh dikatakan masa sekarang dunia terasa milik berdua.

Layaknya pengantin baru semua serba di Manjakan Istri sakit sedikit saja langsung bawa kedokter entah cuma lecet atau bentol digigit semut, Rumah Sakit bertaraf Internasional langsung dikunjungi, jika Istri tidak mau makan saya pun bergegas untuk mengambil makanan dan menyuapi, jika Isteri tidak mau mandi segera dimandikan, Jika Isteri males berjalan segera digendong, apapun semua hal dimanjakan seperti Bayi, bahkan hal kecil sekalipun seperti tidak bisa tidur seorang suami langsung bergegas menina bobokan.

Tetapi pertanyaan sederhana sampai kapan moment pengantin baru ini terasa sangat Romantis, 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun atau bahkan 15 tahun setelah menikah apakah berubah atau tidak, belum lagi ditambah dengan kondisi ekonomi kesulitan mencari makan, atau bahkan dilanda dengan masalah rumah tangga lainnya saya rasa keromantisan itu tidak akan bertahan lama, Jika pengantin Baru semua kebutuhan atau perminataan Istri tidak ada yang tidak dikabulkan, tetapi seiring berjalannya waktu mungkin semua akan membiasa.

Hasil gambar untuk kakek nenek romantis




Aku sadar semua itu akan cepat berlalu dan berganti dengan sesuatu yang lebih serius lagi, dengan kondisi yang berubah keromantisan akan memudar pula, terkadang semua itu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi ku, apakah itu yang disebut dengan romantis, atau mungkin ada sisi lain dari kehidupan ini yang bisa dikatakan Romantis yang sebanarnya, beberapa bulan ini aku terus mencari jawaban dari semua itu.

Bahkan sekarang yang menyadari kondisi itu tidak hanya aku, tetapi Istri ku juga seperti itu yang membaut ku bingung adalah saat kemarin sang Istri yang tidak lain adalah Sang Puteri bertanya arti "Romantis itu seperti apa" aku pun bingung menjelaskan kepadanya, tetapi jauh sebelum hari ini aku sempat melihat beberapa kehidupan orang lain yang sudah lebih dulu menikah, pertanyaan itu mengingatkan ku pada kisah nyata yang tidak lain adalah Dosen ku sendiri S1 dulu.

Kisah ini bermula saat aku sering berkunjung kerumah Dosen ku karena ada urusan bimbingan Skripsi waktu itu aku belum menikah hampir setiap hari selepas Magrib menunggu dirumah beliau, untuk minta tanda tangan namnya saja mahasiswa semeseter akhir sudah menjadi keharusan untuk berburu tanda tangan pembimbing atau penguji. Tidak ada yang menarik dari lingkungan komplek tempat beliau tinggal suasana komplek elite perumahan Dosen dengan semua kemewahan.

Biasanya saya menunggu beliau didepan pintu rumah, setiap hari belau selalu sholat berjamaah di Masjid berjarak 300 meter dari rumahnya seperti biasa Beliau dan Istrinya dari kejauahan terlihat berjalan menyusuri jalanan yang sedikit redup, hampir lebih dari satu bulan aku melihat beliau melakukan rutinitas itu bahkan saya sempat menanyakan kepad anaknya bahwa semua rutinitas yang dijalani sudah berlajan dari dulu sampai saat ini tidak ada yang berubah.


Bedanya kalau dulu dirumah cuma berdua sekarang ada banyak anak dirumah itu kebetulan semua sudah besar-besar. Semua terlihat biasa satu hal yang special aku selalu melihat Dosen ku yang saat itu usialnya menginjak usia kepala 5 tepatnya 50 tahunan berjalan berdua dengan Istri nampak kedua tangan mereka bergandengan sambil berjalan kaki sepulang dari Masjid menuju rumah, itu adalah pertama kali aku melihat pemandangan yang sangat menyentuh hati.

Kesesokan hari aku pun memiliki inisiatif untuk sholat berjamaah di Masjid yang sama sambil menunggu Beliau selesai tetapi Beliau tidak menyedari bahwa saya juga sholat di Masjid yang sama, entah kenapa aku sangat menyukai pemandangan sepulang dari sana melihat Dosen ku diusia senja masih bisa bergandengan tangan dengan lembut candaan mereka terdengar manja sang Istri terus menggoda Beliau sambil melontarkan beberapa kelucuan terlihat wibawa mereka bercanda dengan usia yang tidak muda lagi.

Aku pun berjalan 30 meter dibelakang mereka sambil menikmati pemandangan pasangan 50 tahun berpacaran, semua itu terus berlanjut selama hampir satu bulan lebih aku terus bimbingan tetapi keberadaan ku mengikuti beliau tidak diketahui. Sampai pada akhirnya semua skripsi ku di acc oleh beliau dan itu berarti aku sudah bisa menyelesaikan tugas akhir ku, tetapi disisi lain aku pun sedih karena tidak bisa melihat beliau berdua lagi.

Entah kenapa aku sanga suka melihat beliu masih romantis diusia itu, tetapi dalam hati ini juga berkata bahwa wajar saja kalau beliau bisa tetap romantis diusia senja karena keadaan ekonomi yang cukup stabil, sampai akhirnya terdengar bahwa Istri beliau ternyata sudah sakit keras dari dulu sampai saat ini lebih dari 20 tahun lamanya. Disana yang membuat ku terharu beliau ditengah kesibukan menjadi seorang dosen masih bisa bersikan lembut dan sabar dalam mengurusi Istri yang menderita kangker kronis.

Semua itu menjadi sebuah pelajaran, dan itu bukan kali pertama aku melihat pasangan usia senja pacaran, dilain waktu juga aku pernah melihat ada seorang kakek dan nenek disebuah pusat perbelanjaan terbesar kota Palembang mereka terlihat membawa kelurga besar anak dan cucu jalan-jalan untuk menghabiskan waktu Pasangan Chaines memanggil mesra sang suami dengan sebutan Sayang padalah usia mereka sudah 70 tahun berjalan ditengah keramaian berdua bergandengan tangan sambil melihat dan jalan-jalan terlihat sangat mesra.

Tidak hanya itu beberapa kali dilain waktu aku melihat pasangan kakek nenek yang berbeda bahkan bukan hanya sekali beberapa kali di warung pecel lele mereka terlihat asyik membersihkan mulut pasangan dengan sehelai tisu membersihkan bekas makanan sang Suami yang masih menempel di bibir dengan lembut pasangan kakek nenek ini juga terlihat sangat romantis, nampak terlihat sang suami memakai baju veteran bekas panasiunan Militer sedangkan nenek tersebut adalah seorang pensiunan guru SD.

Paling terakhir aku melihat keromantisan pasangan kakek nenek adalah malam ini, aku meliha pasangan senja yang duduk disebelah kami makan bercanda mesra berdua tertlihat dengan tongkatnya yang indah mereka berjalan berdua saling memeluk. Dalam hati aku terus berkata apakah mungkin aku nanti akan seperti mereka, disela-sela kesibukan bekerja pun setelah aku mengingat semua kejadian yang telah aku lalui segera aku menceritakan semua kisah ku dulu melihat semua pasangan senja yang romantis itu dan menceritakan semua itu kepada Istri ku.

Sempat mengerti apa yang aku sampaikan sekaligus menjawab semua pertanyaan arti "Romantis menurut ku"Tetapi Istri ku belum merasa lega dengan semua penjelasan itu, entah kenapa nampak ia belum menemukan jawaban tersebut. Beberapa bulan lamanya dari saat aku menceritakan semua kisah perjelanan dari kehidupan orang terdahulu, dibulan ini Istri ku kembali bertanya tentang arti keromantisan bagi ku.

Aku pun merasa sangat bingung karena penjelasan ku terdahulu tidak membuatnya mengerti tentang keromantisan, segera aku mengajaknya jalan-jalan dan berhenti disebuah pembuang sampah siang itu aku melihat ada dua orang pasangan yang sibuk bekerja siang dan malam tanpa memperdulikan bau busuk yag menyengat terlihat dua orang pasangan pemulung sedang memungut semua barang yang menurut orang sampah tetapi bagi mereka adalah sumber rejeki.

Istri ku pun marah dan bertanya mengapa dia dibawah kesana, padahal aku ingin menunjukan kisah yang berbeda kepadanya karena aku beberapa kali melihat pasangan itu setelah sore tiba berhenti bekerja dan membeli satu nasi bungkus yang kebetulan tempat yang sama tempat ku memberi, kemudian nasi itu diberikannya kepada dua orang anak dan istri untuk dimakan setiap sore. Tetapi yang terlihat sang suami tidak mau ikut makan, tetapi istri dengan lembut memberikan beberapa suap untuk sang suami.

Mereka makan berdua bercanda dan saling berpelukan meski kedua pasangan itu tidak lagi mudah usia mereka terlihat sudah sangat tua, setelah makan merek sejenak mengbrol mengenai kehidupan mereka yang sederhana itu dengan suara yang agak lantang. Aku pun menunjukan secara langsung disore berikutnya kepada sanga Isteri atas kejadian itu hampir 1 bulan aku terus memperhatikan keluarga kecil itu sebelum aku membawa Istri untuk melihat semua itu.

Setelah aku menjak Sang Isteri aku pun menjawab semua pertanyaan tentang Arti Romantis, dengan lembut aku mengatakan "Beb seperti itulah kehidupan keromantisan tidak hanya berlaku untuk mereka yang memiliki materi saja selalu ada alasan untuk tetap bahagia dalam kondisi apapun entah itu diusia berapapun, mereka yang pernah aku ceritakan dan kita lihat tidak pernah berubah dari mulai PDKT, Pacaran, Menikah bahkan sampai punya anak dan cucu, bersama menua menggu usia bahkan kesuliat ekonomi atau masalah besar yang telah dihadapi mereka tidak pernah merubah sikapnya entah itu Istri kepada suami ataupun sebaliknya.

Bahkan mereka tidak pernah mengeluh atas semua cobaan dan kesuliatan". Setalah itu Sang Istri memeluk ku dan meneteskan Air Mata, sambil mengatakan "Terima Kasih Suami ku atas penjelasan mu, kini aku mengerti seperti apa Romantis itu, kita mungkin tidak sesempurna mereka dalam menjalani hidup tetapi aku yakin bahwa semua kebahagian yang kita punya sekarang lebih dari cukup. Itulah yang dikatakan Istri ku diawal pernikahan kami setelah penjelasan semua itu kini ia tidak lagi merasa kwatir karena keromantisan bukan hanya miliki mereka yang memiliki hubungan baru atau materi. Karena kami sadar bahwa kami bukanlah orang yang kaya, hanya kesederhanaan yang kami miliki, tetapi itu sudah sangat cukup untuk membuat kami bahagia.

Terima kasih Sang Isteri, aku memperjuangkan cinta ini sebelum menikah 15 tahun lamanya setelah sekarang aku mendapatkan semua harapan ku, karena engaku sudah menjadi Istri aku ingin semua rasa itu tidak akan pernah berubah apapun yang terjadi entah itu waktu, usia atau kesulitan lainnya ketahuilah aku menyayangi mu karna Alloh.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support