2016-02-06

cinta BBM

Syukur alhamdullilah aku dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang bahagia bekerja keras adalah tekad ku, kalau film naruto bilang "inilah jalan hidupku", akhir-akhir ini aku tengah merasakan kesedihan bukan karena putus cinta, entah kenapa saat aku kembali jatuh cinta pada orang yang sama perasaan ini mulai muncul dan menjadi kombinasi kongkrit, "uiiii kayak orang bener aja haha".


Ini adalah kisahku hidup di desa, bercita-cita berkeliling Indonesia meraih sukses masa muda, adalah target ku selama lima tahun kedepan. Aku sudah bekerja dan penghasilakan ini bisa dibilang lumayan fantastik dalam satu bulan rata-rata penghasilan yang bisa aku kumpulkan 6-30 juta. Meski berpenghasilan besar bukan jaminan untuk hidup bahagia.




Hasil gambar untuk yuk nikah



Kisah ini dimulai saat beberapa bulan lalu 08 April 2015, "ring ring ring" jauh sebelum tanggal itu hp ku berbunyi salah satu sms masuk dari teman lama, "Hai Sobat ku Apa Kabar" lalu aku mulai bertanya-tanya siapakah yang mengirimkan sms seperti ini dengan spontan aku membahasnya "Maaf ini Cp ya" dengan alaynya aku menjawab maklum bawaan masih muda hehe.


Masak Lupa ini aku "Si Dia" segera aku menjawabnya "O ya Apakabarnya" hati ini tidak sabar menjawab segera aku telpon "Tut Tut Tut 10x" tidak ada panggilan, beberapa kali sampai kali ketiga barulah ada jawab "Asalamualikum" dengan nada gemberi, "Apa kabar" aku pun menjawab " Baik Di" kamu apa kabarnya Alhamdulliha baik juga Ras".


Sampai pada "Ayo kapan ya kita bisa reonian lagi bareng temen-temen satu angkatan" dia juga merespon dengan baik "Iya iya kapan kita tentuin aja", tentu hal ini mejadi percakapan serius antara kami berdua, ingat waktu itu tanggal 6 April 2015 dengan tenang akhirnya kami memutuskan untuk ketemuan dan mengundang para almumni untuk berkumpul.


Meski sebenarnya ini adalah modus kami berdua supaya tidak malu untuk bertemu mengajak teman. Akhirnya kabar disebar melalui Grup Alumni sekolah pada jaman SMA, mengabarkan ada agin reonian puluhan respon muncul pada hari itu harapannya jika sesuai dengan prediksi undangan ada banyak sekali yang akan datang, bertempat diwarung bakso Suko Rejo ada salah satu tempat yang cukup besar mencual makan.


Kami akan berkumpul disana, meski setelah makan dan minum bayar sendiri-sendiri hal ini cukup terdengar sangat asyik. Dalam renungan malam menunggu waktu selama dua hari aku sempat berfikir akan ketemu banyak teman lama SMA karena sudah lama tidak bertemu, mungkin sudah banyak berubah, terakhir adalah beberapa tahun lalu sekarang aku sudah menjadi seorang sarjana.


Berniat melanjutkan sekolah untuk mengambil S2 di Bandung, entah kenapa pada saat hari pertemuan hujan rintik mulai membasahi jalan segera aku bergegas untuk berangkat. Tetapi sebelum sampai ditujuan kurang lebih 3 km lagi hujan semakin deras. Tanpa sadar baju mulai basah dengan keadaan terpasa untuk mampir sekaligus menjemput teman lama.


Bermaksud sekalian mampir, Bams nanya ini adalah adik kelas ku dulu tetapi saat ini dia juga sudah lulus sekolah dan bekerja disalah satu BUMN lumayan kebetulan hari itu beliau sedang off jadi segera aku mengajaknya, lalu aku disambut oleh Paman, "Maaf Paman Bamsnya ada" Paman ini adalah ayah dari teman ku "Ada didalam banguni aja lagi tidur", lalu segera masuk dan bersalaman menghampiri Paman setalah itu aku bergegas untuk membangunkan si Bams.


Apa mau dikata membangunkan orang yang sedang tidur berarti harus siap menungginya mandiri, tanpa terasa 30 menit lamanya aku menunggu teman sambil berfikir jangan sampai telat kan ngak enak, perlahan Hujan mulai reda dan menunjukan awan cerah. Semua sudah siap akhirnya kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor masing-maisng.


Diperjalana aku menyempatkan untuk BBM si dia "Lagi dimana nih udah bergerak belom" lalu iya menjawab "Iya Ras lagi dijalan, Hujan disana Hujan ngak" lalu aku balas " Udah berhenti, oke aku langsung ke KTP nanti kita langsung ketemuan disana ya" dengan singkatnya iya menjawab "Oke". Setelah sampai ditempat eeeee ternyata hanya ada kami berdua sedangkan yang lain sedang diperjalan.


Terpaksa dengan hati sedikit kesal karena kami janji untuk ketemu jam 16.00 Wib harus menunggu lagi sampai jam 17.15 biasa anak-anak pada ngaret, satu persatu teman berdatangan, dua, tiga, bahkan empat dan yang terakhir adalah "Si Dia" jadi jika dihitung sore itu ada sekitar 6 orang yang datang dan yang lainnya pergi kelaut tidak memunculkan batang hidung.


Maklum lah udah pada tamat sekolah jadi sibuk kerja apalagi rencana ketemuan itu hari Rabu mereka sibuk, tetapi bagi ku semua tidak penting yang penting "Si Dia" datang tak perduli yang lainnya. Mungkin Si Dia pun begitu berfikiran sama "Radak Sotoy dikit". Perbicangan hangat segera dimulai poinnya adalah mengenang masa SMA seru dan unik.


Tetapi saya adalah tipe orang yang suka ngebanyol dan ngak pernah serius, seperti biasa setiap bawaan SMA setiap Cewek digombalin, meski muka pas-pas dan jelek dulu adalah seorang ketua osis ada sedikit kebanggan dan karismatik hehe. Dalam hati tarasa santi seperti hanya ada Aku dan dia saja kami mulai berbincang-bintang.


Aku: Gimana Kabaranya, Sekarang lagi sibuk apa
Dia: Dirumah aja ngak kerja lagi Ras.
Aku: Loh kok bisa emang kenapa kena PHK ya haha (Sambil Bergurau).
Dia: Enggak kemarin sempat sakit kronis Maah, aku juga mau dimutasi keluar Kota jadi orang tua ku ngak setuju akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Aku: Ooo Jadi udah punya rencana untuk nyari kerja lagi Di.
Dia: Ngak Ah aku mau cari Suami aja (Tersenyum)
Aku: Aku boleh daftar ngak (Senyum merongos)
Dia: ah kamu bisa aja.
Aku: Serius (Cengar-Cengir)
Dia: Ahhh kalo omongan yang gitu nanti kita bicarain berdua aja>
Aku: (Senyum) sambil berkata dalam hati kecil wow kayaknya serius.


Perbicangan kami mulai terhenti ketika menu pesanan tiba sambil bersenda gurai basa-basi dengan teman lainnya agar tidak terlalu nampak ada unsur modusnya kami menghabiskan banyak waktu di warung sampai waktu menunjukan sore hari bahkan malam mulai tiba, sebelum pamit kita sempatkan diri untuk selfie bersama dengan lainnya.


Setelah inti dari reoni selesai membahas mengenai usulan pembentukan Ikatan Alumni, karen maklum saja SMA kami baru berdiri sedangkan kami adalah alumni pertama. Dari pertemuan inilah semua berawal dan kembali seperti dulu. Setelah sampai dirumah aku belum sempat masuk kerumah tetapi Bokap sudah bilang kalau teman ku satu dusun sedang ada yasinan.


Terpaksa putar balik untuk menghadiri sedikit meski agak terlambat karena saat pulang kerumah 19.20 Wib jadi saat sudah sampai dirumah teman sudah makan-makan, tapi ngak apa dari pada tidak sama sekali mending terlambat. Setalah semua acara selesai akhirnya santai dirumah dan bersiap untuk tidur, seperti biasa karena saya blogger jadi menyempatkan menulis beberapa artikel sebelum tidur.


Waktu sudah menunjukan pukul 21.30 Wib tanda mulai semakin larut ditengah kesibukan malam hape android ku berbunyi "Ting Tung" saat dicek BBM dari Si Dia berisi "Ping" lalu segera aku jawab " Udah Nyampek ya" dia pun membalas dengan cepat "Udah dari tadi" percakapan pun terjadi sangat seru beberapa kata romantis sempat terucap.

Aku: Belu tidar ya.
Dia: Belum nih. o iya ada yang mau aku tanya ke kamu.
Aku: Apa Tu ?
Dia: Kamu pernah buat Novel online ya.
Aku: Dengan malu-malu mengatakan "Iya"

Saat aku berusia 19 tahun tepatnya setelah tamat sekolah aku pernah menulis, awal pertama kali ngeblogger curhat tentang salah salah seorang gadis yang aku sayang, kami bersama beberapa tahun mulai dari SMP, sampai dengan SMA, tetapi belum pernah aku ucapkan kalau aku suka sama gadis itu, karena banyak alasan hampir semua laki-laki normal yang ada di Sekolah pernah suka.

Termasuk aku, 10 tahun berlalu perasaan itu terasa menjadi sebuah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan karena aku sadar aku bukan siapa-siapa, bukan berasal dari keluarga mampu, atau pintah dikelas hanya mengikuti arus, enam tahun sekolah bersama, akhirnya kami berpisah aku sekolah diluar kota sedangkan dia bekerja di kota yang berbeda.

Selama itulah cintah ini tidak ada yang tahu perasaan terpendam meski saat setelah lulus sekolah aku pernah menutarakan isi hati tetapi itu dianggap hanya main-main saja. Selama sekolah baik itu di SMP ataupun di SMA diam-diam aku memperhatikan Si Dia tanpa sadar. Mencatatan dan menulis semua yang dilakukannya mengamati apa yang sedang dikerja.

Ketika dia tersenyum aku hanya bisa mengelus dada sambil berkata "Alangkah Indahnya Senyummu", Dia memang bukan cinta pertama ku, atau bahkan mungkin tidak akan pernah jadi cinta terakhir dalam hidup ini. Tetapi setiap saat aku selalu berdoa agar suatu saat nanti aku bisa mengungkapkan isi hati ini meski hanya sekedar mengungkapkan saja tanpa meminta lebih.

Bermimpi menjadi kekasihnya saja aku tidak berani, Masa SMP dan SMA perlahan berganti aku memutuskan untuk kuliah dengan serius, mulai menata target sambil melupakan bayang wajahnya, meski aku sudah pernah pacaran sebanyak 12 kali hal ini tidak membuat banyak perubahan tentang perasaan ini kepadannya.

Saat akhir kuliah mungkin persentase perasaan ini hanya tersisa 5% dan tidak pernah berhap kembali untuk mengungkapkan isi hati ini, tetapi siapa yang tahu Tuhan berkata lain ternyata tulisan ku di Blog banyak dibaca oleh orang mencapai ratusan, ribuan, bahkan ratusan ribu termasuk Si Dia, waktu itu aku menuliskan kisah yang sama tetapi dengan nama asli jadi begitu mereka membaca apalagi tahu kalau itu blog saya, mereka sudah bisa menarik sebuah kesimpulan.

Bahka aku memang mencintai Si Dia sejak lama bahkan jauh sebelum "Matahari Terbit" tetapi semua terasa terlambat meski aku saat ini tidak memiliki pasangan hati ini tidak seperti dulu mencintai dia sepenuh hati dan sangat sayang, bahkan setiap malam aku berdoa kepada tuhan "Tuhan Tolong Hamba Mu Ini Jadikan Dia Halal bagi Ku".

Selalu saja, saat waktu sudah berlalu perasaan ini sudah menghilang tepat setelah tamat kuliah dan aku menyandang gelar sarjana serta menjadi blogger profesional dan berencana untuk menanjutkan studi S2 di Bandung Dia Pun datang kembali dalam kehidupan ini dan memepertanyakan perasaan ku dulu, jika semua telah berubah sekarang apakah masih sama seperti dulu. Bukan hal sulit untuk memutuskan dicintai, tapi perkaranya adalah orang tersebut orang yang paling aku sayang.Melanjutkan perbincangan tersebut aku pun melanjutkan untuk BBM, hati ini terasa tidak karuan malu bercampur senang.

Dia: Aku pengen baca loh gimana terusan ceritanya.
Aku: Jadi kamu sudah tahu ya penggalan Novel itu.
Dia: Iya Pengen baca terusannya.
Aku: Wah udah telat semua udah dihapus.
Dia: Kok dihapus.
Aku: Iya karna aku tidak percaya "Ramalan"

Dulu saat aku masih berusia belasan tahun menginjak kelas dua SMA aku pernah diprediksi bahwa jika aku benar-benar mengejar cinta yang diharapkan akan aku temukan diantara Cinta Pertama ku. Aku tidak pernah mengerti maksud dari perkataan orang tersebut, karena kami mengbrol diatas kereta "Seorang Gadis Muda" sedangkan aku berstatus masih anak-anak. Tetapi obrolan itu akan terus ku Ingat hingga sekarang.

Penalaran ku waktu itu mungkin maksudnya Jodoh ku adalah Cinta Pertama ku, bertahun-tahun aku menantikan hal tersebut tetapi ternyata pacar ku pertama menikah diusia sangat muda dengan orang lain bahkan belum selesai SMP, aku berfikir bahwa dia memang bukan cinta pertama ku, segera aku move on mencari cinta yang baru.

Ketemu dengan seseorang waktu SMA, tidak lama sekitar enam bulan putus tetapi kami sebagai mantan terus menjaga hubungan baik, sampai akhirnya setelah kami kuliah pacar kedua yang di kira adalah cinta pertama ku juga menikah dengan orang lain bahkan sudah kawin dulu sebelum menihak hehe jadi ngomongin orang.

Setelah itu aku tidak pernah lagi merasakan cinta pertama karena bagi ku bukan mereka semua, hal ini hanya omong kosong belaka. Sepuluh tahun berlalu hidup ini terasa seperti didalam dunia mimpi dan baru terbangun ternyata memang ada diantara cinta pertama ku, adalah dia yang akan ku temukan, karena usaha yang dilakukan serta doa ini akan direstui tuhan ketika benar-benar dilakukan. Tapi aku hanya membatasi obrolan hanya batas itu saja selebihnya kami pun melanjutkan Chatt BBM.

Aku: Cerita tentang Ramalan itu nanti aja nunggu kalau memang kita jodoh pasti aku akan cerita.
Dia: Aku pun tidak percaya ramalan Ras.
Aku: (Tersenyum)
Dia: Aku Sayang Kamu Ras dari Dulu.
Aku: (Terkejut)

Malam itu rasanya seperti mimpi ada orang yang bahkan tidak berani dimimpikan mengungkapkan perasaan kepada ku, aku tidak berani bilang iya ataupun tidak karena bagi ku, dia hanya putri sedangkan aku hanya rakyat jelata yang sedang mengejar masa depan dan cita-cita aku pun terus mencoba untuk meyakinkan bahwa masih ada benih cinta yang tersisa untuknya.

Aku: Jika Kau sudah membaca sepenggal Novel ku berarti Kamu tidak usah menanyakan lagi tentang perasaan ini.
Dia: Iya aku sudah baca dan tahu isi dari tulisan itu.
Aku: Perasaan Ku masih tetap sama seperti dulu tidak pernah berubah sampai saat ini.
Dia: Iya (Emot tersenyum).
Aku: Udah malam bobok gi sana ceritanya lanjutin besok ya.
Dia: Aku juga udah ngantuk.
Aku: Iya jangan ucapin met malam atau met bobok ya karena kita udah besar bukan anak yang masih alay.
Dia: Ya udah Bye.
Aku: Bye.

Percakapan hari itu pun selesai dan meninggalkan sebuah harapan baru yang tidak mungkin menjadi mungkin memupuk kembali perasaan yang pernah hilang. Aku tidak pernah menyangka kalau semua ini akan seperti ini, waktu telah menunjukan jam hampir jam 23.00 malam, mata sudah mulai mengantuk dan akhirnya aku memutuskan untuk mematikan laptop dan melanjutkan tidur.

Mungkin malam itu menjadi malam yang sangat membahagiakan dalam hidup ini meski tidak mendengarkannya secara langsung hal itu sudah lebih dari cukup, Tuhan terima kasih engkau telah menjawab semua harapan ini, selama 10 tahun harapan ini akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Waktu memang cepat berlalu dan meninggalkan sebuah kenangan indah dalam hati kecil.

Beberapa hari berlalu tepat tanggal 12 April kami pun memutuskan untuk jalan bareng sekaligus main Voli ke salah satu desa kecil disana menjadi awal pembicaraan kami bersama sebagai pasanga, tidak banyak yang kami bicarakan mengenai mantan, penghasilan dan beberapa cerita serius lannya, meski dalam perjalana pulang kami kemalaman dan kehujanan basah semua itu membahagiakan bagi ku.

Besok harinya kami aku janji akan main dan dikenalkan dengan orang tua secara resmi sebagai pasanga, hal ini berjalan lancar tanggal 13 April akhirnya aku main kerumah Si Dia makan baren dalam suasana kekeluargaan penuh kehangatan banyak anak-anak menambah kemeriahan sekitar kita sambil ngombrol pembicaraan mulai mengarah serius dalam satu sisi yang berbeda.

Tetapi cerita ini terhalang oleh sebuah keberangkatan karena tanggal 14 April aku harus pergi ke Palembang dan Tanggal 15 April aku harus lanjutkan perjalana ke Bandung untuk menyelesaikan proses pendaftaran S2 ku, tidak ada yang special tetapi sesampainya aku di Bandung pada tanggal yang sudah ditetapkan kami langsung menginap di Hotel sambil menunggu besok pagi.

Sebelum menjelang malam seperti biasa Si Dia sering "Ping" hal sama yang aku lakukan menjawab "Iya Sayang" uuuiiii hal ini menjadi sangat berbeda saat diucapkan, disinilah kami kadang mulai BBM panjangan Lebar beginilah isi BBM Kami Sore itu, keberadaan ku jauh di Bandung sedangkan dia di kampung halaman.

Dia: lagi Apa.
Aku: Ni habis mandi.
Dia: Ooo
Aku: Udah Makan Kah dan Sholat
Dia: Udah
Aku: Alhamdullilah.
Dia: Ras seandanya kamu aku ajak Nikah setelah habis lebaran Ini kamu mau ngak.
Aku: (Terkejut Sambil Berfikir berarti Agusutus tahun ini sedangkan sekarang April) Aku siap tapi kan Nikah harus dipersiapkan dulu.
Dia: Usia ku tahun depan udah berapa coba ?
Aku: 24 Tahun Sayang.
Dia: Nah itulah yang menjadi alasan ku pengen cepet nikah masalah usia.
Aku: Siap Untuk Nikah kalo sama kamu.
Dia: Aku takut kalo kamu disana ngelupain Aku.
Aku: Aku juga harus nunggu kakak nikah akhir tahun ini baru bisa kita nikah.
Dia: Ya udah kamu fokus aja dulu dengan tes kamu entar kita bicarain lagi.
Aku: Iya I Love You Pull
Dia: Love u to.

BBM hari itu memang berakhir tetapi sangat amat membekas dalam hati ini, suasana hati bercampur aduk jadi satu tidak karuan rasanya dalam hati kecil bertanya selalu bahwa apakah ini pilihan terbaik atau ujian kesuksesan ku, Mulai dari situ aku mulai bingung, bisa dibayangkan diajak menikah dengan orang yang sangat kita idolakan betapa hati bimbang.

Sementara jika dipedesaan usia 24 tahun merupakan usia sudah cukup tua untuk menikah dan 25 tahun sudah dicap sebagai perawan tua, maklum hidup didesa memang seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah, jika dibandingkan dengan dikota berbeda jauh, Wanita berusia 24 tahun adalah usia produksif untuk mencapai karir.

Ketika Andorid Bergetar Ada Pesan BBM berisi "Ping" dari si Dia yang mengungkapkan kesediaanya untuk dinikahi, akupun hanya bisa menjadi sangat galau, bukan masalah biaya tetapi masalah kesiapan bisa dibilang terlalu mendadak dan tiba-tiba seperti ketiban bulan. Sementara jika Si Dia harus menunggu ku menyelesaikan Studi S2 selama 2 tahun usiannya sudah semakin menua.

Kasihan sebagai seorang yang dicintai aku merasa kasihan tidak tega membiarkan dia menua menunggu ku, meski pasti, aku pun belum mengenalkannya pada orang tua ku, tapi percayalah satu hal dan pegang kata-kata ini "Aku Akan Menikahimu, setelah satu tahun waktu berlalu tepat diusia 24-25 tahun kita ikat hubungan ini dengan Janji Suci, Ku Pinang Kau Dengan Bismillah.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support