Showing posts with label novel. Show all posts
Showing posts with label novel. Show all posts

2016-02-06

perjalanan cinta ke pernikahan

Apa yang telah aku perjuangkan selama ini sudah didapat rasanya hati ini sudah sangat bahagia menjalani hidup ini bersama orang yang sangat ku cintai, perlahan tapi pasti semua menjadi sebuah kenyataan aku masih ingat betul dulu saat dia membuat sebuah keputusan untuk membiarkan dirinya pergi dan menjalani kehidupan bersama laki-laki lain saat ini yang tersisa butiran kenangan, sudah lama hati ini menggelisahkan sebuah perasaan bahagia bercampur haru, memang aku bukan bukan orang pertama dalam hidupnya tetapi setidaknya menjadi yang terakhir.


Kami memang sudah mengikat sebuah janji suci dalam ikatan Islam dan Iman semua sudah berlangsung cukup lama, sebentar lagi buah hati akan lahir, meski kami banyak melakukan kesalahan yang mungkin sulit untuk dimaafkan semua sudah menjadi sebuah pilihan hidup ini, aku sudah hidup bersama dengan Sang Puteri duduk, tidur dan makan berdua menghabiskan sisa hidup untuk menjadikan semua lebih indah, semua masalah lama sudah selesai perlahan beranjak pergi untuk meninggalkan semua kenangan.


Seperti yang telah dijanjikan pada sebuah pernikahan setelah janji suci ini dibuat kita harus menyadiri dan meninggalkan masalah masa sendiri dulu semua itu harus ditinggalkan termasuk kenangan dan pahitnya masa lalu meski itu kelam dan dalam tidak boleh diingat sampai kapan pun, meski itu indah jangan pernah ceritakan kisah itu kepada pasangan karena kebersamaan mu dengan orang lain akan menyakitkan hatinya. Aku akan terus berusaha mencurahkan semua isi hati ini dan tenaga, pikiran untuk mendidikan, menjaganya hingga akhir waktu.


Hasil gambar untuk menikah






Kami akan menghabiskan banyak waktu untuk bersama, memang perjalan hidup ini tidaklah utuh meski pengantin baru dan hidup sebagai rumah tangga yang baru belasan hari ada saja masalah yang dihadapi, aku belum cukup dewasa untuk menyikapi semua ini termasuk masa lalu sang puteri yang begitu menyayat hati jika diceritakan, entah apa yang aku rasakan jika dia sudah mulai menceritakan sebuah kisah dulu dia bersama mantannya hati ini terasa sangat marah, kesal dan lainnya.


Aku bingung kenapa bisa semarah itu kadang tidak ada apa-apa masalah memang dicari membuat alasan untuk dijadikan sebuah kekesalan tidak disadari hampir setiap minggu kami berdua ribut baik besar maupun kecil mempermasalahkan semua kisah dia dulu bersama mantan, padahal perjuangan ku untuk mendapatkan Sang Puteri begitu panjang dan berliku melewati semua lembah penantian yang amat panjang kini aku hanya bisa mengelus dada bukan karena mengharapkan dia menjadi kekasih suatu saat nanti.


Tetapi tidak bisa menerima beberapa masalah tentang masa lalunya, kalau ingat dulu sedih rasanya sebelum kami menikah hati ini selalu mengingatnya dari kejauhan aku terus memandanginya sampai semua air mata tanpa disadari jatuh sendiri karena harapan ini perlahan menghilang dan hanya tinggal cerita belakang, semakin kedepan apa yang ku perjuangkan seperti menjadi sebuah kenyatan memang benar firasat ku bahwa semua itu menjadi sebuah happy ending seperti cerita yang dikarang begitu indah dan sesuai yang diharapkan.


Entah kenapa setelah semua ini ku dapatkan Sang Puteri menjadi seorang Istri ku, kebahagiaan itu seoalah hanya sebentar aku tidak pernah mengerti apa yang terjadi pada diri ini seharusnya bahagia bersama orang tercinta tetapi hati ini masih saja merasa gundah dan lelah, padahal apa yang telah diperjuangkan aku sudah dapatkan, sebelum ku tulis semua ini memang beberapa hari selalu saja merasa resa dan kwatir tidak tahu jelas apa yang terjadi padahal tidak ada masalah apapun pada kami berdua.


Aku mulai menganalisis hati ini apa yang terjadi pada hidup ini sampai-sampai hal seperti ini terjadi, jika menceritakan kejadian masa waktu dimana kami memakai seragam putih abu-abu sungguh-sungguh dalam, setalah masa itu terus berlanjut jika kalian mendengar kisah hidup ku, mungkin kalian tidak akan menangis, tetapi bagi ku ini sangat menyentuh hati jutaan air mata telah menetes tanpa disari, aku mengagumi Sang Puteri dari kejauhan hanya bisa menandang dan berkata alangkah indah senyumnya.


Untuk memeluk pun aku dulu tidak bisa, memandang sambil menulis kisah berharap suatu saat nanti dia menjadi milik ku seutuhnya, hampir 12 tahun lamanya setelah kisah ini ditulis aku terus menanti saat dimana semua itu menjadi kenyataan dan menunggu semua kisah menjadi kenyataan, semua terasa cepat karena sebuah kesalahan yang dilakukan sebelum menikah terjadi sebagai perantara mempercepat pernikahan entah apa yang terjadi kami akhirnya menikah dia yang dulu hanya bisa dilihat dari kejauhan sekarang saat aku bangun dari tidur dia ada disamping ku.


Setiap pagi ingin rasanya memeluk dan mengecup kening sambil mengucapkan Selamat Pagi Sang Puteri, itu bukan menjadi sebuah harapan saja sekarang semua sudah menjadi kenyataan yang begitu indah hanya saja seperti yang telah dijelaskan setelah semua didapat ada satu rasa selain rasa bahagian dan haru, kegalauan yang telah sedikit aku cerita diatas bahwa aku terus mengingat masa lalunya tanpa mengingat masa lalu ku, aku merasa bahwa masa lalunya telah merenggut dan tidak memiliki dia seutuhnya, padalah semua itu sudah berlalu.


Meski kegelisahan itu terus muncul sampai menjadi mimpi ada saat dimana aku meresa bahwa firasat ini benar, sekarang aku tidak ingin memikirkannya karena ada banyak hal yang harus segera dipikirkan setidaknya saat dia disamping ku, aku terus menjaga dia sebaik-baiknya suatu saat jika memang terjadi atau saat kami menemui kegagalan, aku tidak pernah merasa menyesal lagi karena telah mejaga dan mempertahankan dia dengan sebaik-baiknya jika terjadi pasti pilihan hidupnya.


Aku yakin meski aku bukan hambanya yang taat Alloh menyayangi ku saat apa yang terjadi pasti akan diberikan tanda, sekarang biarlah dia menjadi milik ku seutuhnya karena semua masa lalu nya terjadi sebelum aku berada dekat dengannya semua mimpi itu akan menjadi kenyataan karena kami telah menjanjikan sesuatu kepada Alloh, cukup semua masa diman itu sudah berlalu biarlah ia tetap berlalu, sekarang tugas ku mejaga dia dengan baik dan membuat ia merasa betah disis ini, dan memang harus begitu.


Tuhan telah mempercayai ku hanya saja aku tidak boleh terlalu menyayanginya berlebihan karena suatu saat jika dia pergi dengan cara apapun tidak begitu sakit yang dirasa, seperti kata teman ku didalam mimpi "Aku menjadi korban orang Sunda" semua sudah menjadi keputusan ini jadi apapun telah siap, terlebih aku mensyukuri semua ini, setidaknya kisah hidup ku menjadi layak untuk dibaca dan mengajarkan ku untuk menemukan sesuatau yang janggal dihati.


Sekarang aku tidak ingin merusak semau kebahagiaan itu dan aku pun akan berusaha agar mimpi buruk ku tidak akan pernah menjadi kenyataan, aku ingin merasakan kebahagiaan seperti layaknya pengantin baru tidaklah lebih dan juga tidak kurang biarlah semau berlajan dengan sendirinya dengan rasa syukur, rasanya aku pun tidak sabar ingin menulis kisah selanjutnya apa apa dengan hidup ku nanti, saat ini berfokus mencapai target mengejar S2 dan menjaga cinta Sang Puteri terima kasih Tuhan Engkau telah memberikan dia untuk ku, aku ingi memperbaiki diri ini dan membimbing Istri sebisa mungkin dengan apa yang aku punya.


Aku tidak ingin lagi masa lalu ini membuat ku merasa tidak memiliki Istri ku Seutuhnya, karena apa yang telah terjadi seburuk apapun itu terjadi sebelum aku dekat dengannya, jika aku diberi kesempatan mengulang hidup ini pasti akan ku perbaiki, dan jika semua masa lalu itu tidak terjadi tentu masalah yang diributkan akan berbeda tetapi tetap sama masih tetap ada keribuat, akan terus ku coba menerima dan menjadikan semua kenangan baik kenangan ku atau kenangannya dimasa lalu menjadi bagian hidup ku dan berdamai dengan masa lalu agar masa depan ku tidak rusak. Sekali lagi Terima Kasih Tuhan untuk semuanya.
Share:

dia yang mencintai ku



Jauh sebelum hari ini, aku mungkin sudah mengenal baik tentang dia tapi sebagai sahabat, memperhatikannya dari kejauhan tanpa berani untuk mengungkapkan rasa hati ini. Kini aku sadar bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang, rasa masih tetap sama untuk kali ini mungkin ada yang berbeda karena orang yang mencintai ku adalah orang yang sangat ku cintai dulu. Disaat rasa itu telah menghilan dan mampu untuk melupakan semua rasa yang sama kini kembali lagi.

Aku menyukainya sejak dulu, perasaan itu memang disadari sebagai cinta monyet "Cinta diusia masih belum remaja" dimana aku baru mengenal apa itu rasa cinta, untuk pertama kalinya aku mencintai orang yang mungkin tidak akan pernah mencintai ku, karena aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa dan tidak akan pernah mampu walau hanya mengungkapkan perasaan ini, yang aku bisa hanya menulis dan menulis.

Sepuluh tahun lamanya aku menyimpan rasa itu mencintai dia yang dulu. Tiba disaat aku sudah mampu melupakan semua kenangan dan meyakinkan diri bahwa dia memang yang ku cintai dulu adalah cinta Monyet. Ku kira semua itu akan berakhir sampai disini saja tetapi tuhan seakan menjawab semua doa yang pernah aku pinta selama ini, perlahan mimpi itu menjadi sebuah kenyataan.
Hasil gambar untuk dicintai





Dia datang untuk kedua kalinya dalam hidup ini mencoba mengejar dan menyakinkan bahwa dia memiliki perasaan yang sama seperti aku dulu, aku kini tumbuh menjadi seorang anak mudah yang sukses meraih hampir semua target masa muda ku, sedangkan dia menjadi wanita tegas, mandiri dan pekerja keras, aku sadar bahwa ada setiap alasan tuhan untuk mempertemukan kami.

Kini saat aku tidak lagi mencintainya dia datang membawa cinta baru, menjadikan semua mimpi itu berubah menjadi kenyataan, aku kini sadar rasanya dicintai, saat aku dulu mencintainya kini kondisi itu terbalik sekarang dia yang mencintai ku. Rasanya semua itu sudah terlambat karena untuk mencintai dia lagi butuh waktu yang cukup lama.

Perlahan waktu bergeser menumbuhkan cinta baru diantara kami berdua, setiap saat kami habiskan waktu untuk bersama, pergi berdua dan makan bercanda tertawa dan membuat hidup menjadi lebih indah. Meski hati ini tidak bisa dibohongi bahwa belum sepenuhnya mencintai dia. Aku sudah terlanjut melupakannya, dari sana aku belajar dan terus belajar.

Sampai menemukan semua jawaban atas pertanyaan diri ini. Rasa untuk melepasnya memang ada tetapi aku mengerti betul bagaimana rasanya mencintai seseorang, perasaan ku dulu kepadanya kini berbalik pada ku. Dicintai dia tetapi aku belum bisa mencintainya lagi. Tetapi saat ini dia yang mencintai ku tapi aku tidak mencintainnya. Seolah tidak percaya kalau hal itu terjadi sekarang.

Hati yang menolak untuk dekat sekarang perlahan menjadi sebuah ikatan bahagia perasaan ini juga masih tidak bisa menolak betapa rasa dulu teringat kembali. Rasanya seperti dicintai oleh orang yang mencintai mu. Hidup terasa sangat bahagia tidak ku bayangkan betapa beruntungnya hidup ini jika suatu saat nanti bisa menghabiskan waktu untuk bersama dan berdua dalam ikatan janji suci.

Aku mencintai dia sekarang dan begitu juga sebaliknya dia juga mencintai ku, semua baik-baik saja sampai akhirnya aku tahu bahwa dia yang sekarang bukanlah dia yang dulu. Ada sebuah kekurangan yang bahkan hati nurani ini menolak meski berkata bisa menerima semua kekuarangan tetap saja hati ini merasa konflik yang aku inginkan saat ini adalah menyudahi hubungan ini karena aku telah dikecewakan dengan sikapnnya.

Kadang aku berfikir apa harus seperti ini jalan hidup ku, menemukan orang yang sangat aku cintai dulu, ia kembali datang membawa cinta baru saat aku telah bisa melupakannya. Kadang aku berfikir apa aku hanya dijadikan sebuah korban untuk kebahagiaannya. Disisi lain aku mulai mencintai dia lagi, Tuhan apa aku salah jika mencintannya.

Aku juga hanya manusia biasa yang tidak baik untuk menjadi seorang suami, tetapi aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk seorang Ayah bagi anak-anaknya ku. Yang ku harapkan dari dia yang sekarang juga sama meski dia bukan orang yang cukup baik menjadi seorang istri, aku inginkan ia menjadi yang terbaik bagi anak-anak kami nanti.

Beberapa hari ini aku terus berfikir untuk meninggalkan dia karena kekurangan yang dimiliki, karena aku yakin bisa mencari lebih darinya, semakin hari aku mengenali dia yang sekarang rasanya ada banyak sekali hal baru yang membuat ku meneteskan air mata melihat kerja kerasnya untuk membahagikan kedua orang tuannya. Bekerja keras kadang melakukan pekerjaan keras yang aku saja sulit melakukan tetapi dia dengan ikhlas melakukannya.

Rasanya memang sudah lama mengenal dia tetapi, saat ini aku merasa bahwa dia sangat luar biasa aku kagum, sedih, bahagia termotivasi saat melihat usaha yang dilakukannya, mungkin masa lalu menjadikan dia lebih baik dan keadaanlah membuat dia mempertaruhkan semua untuk mengubah hidup lebih baik untuk membahagiakan keluarga.

Semakin aku mencoba menjauh darinya, semakin aku mengetahui meski ia melakukan kesalahan di masa lalu saat ini dia sudah berubah dan memperbaiki diri. Aku sadar rasa cinta ini terlalu besar untuk melupakannya. Kadang juga aku berfikir kenapa aku harus ketemu dan meraih apa yang aku inginkan sekarang tetapi dia sudah tidak seperti dulu lagi.

Suatu saat nanti jika aku telah memilih dia berarti aku sudah bisa menerima semua kekurangan yang dimilikinya dan aku akan mengatakan pada dunia bahwa aku bahagia dengan pilihan ku yaitu bersamannya. Saat ada banyak orang yang meragukan bahwa sekarang dia jauh lebih baik, aku akan mengatakan "Aku lebih tahu Istri ku dari pada mereka" aku akan menafkahinya lahir batin, menjaganya akan ku pertahurkan nyawa ku untuk melindunginya, dan membimbing dia menuju jalan yang benar mengajak dia hidup dengan cara ku yang baik.

Ada sebuah jawaban dari pertanyaan karena aku sadar bahwa aku sama seperti dia ada banyak kekurangan yang ku miliki, Harapannya kami saling menerima itu. Tetapi yang aku rasakan sekarang saat aku dekat dengan dia aku menjadi manusia lebih baik, kehidupan ini berubah kearah yang lebih baik lagi. Terima kasih tuhan meski engkau tidak memberikan dia yang dulu untuk ku, tetapi dia yang sekarang jauh lebih baik dari yang dulu, aku menerima dia dengan segala kekurangannya. Semua hal yang tidak baik dimasa lalu akan aku perbaiki bersama dia begitu juga kesalahan masa lalu ku akan kami perbaiki bersama juga.

Aku mencitainnya dan menyanginya lebih dari sekedar kata-kata dan aku bahagia bisa mengenal bersama menghabiskan waktu bersama serta membagi semua kebahagian yang aku punya. Jika nanti aku diuji dengan hal yang sama aku akan tetap berbuat baik padanya. Terima kasih tuhan aku kini tahu dan menemukan jawabannya, mungkin dia bukan yang terbaik untuk ku, tetapi aku menyadari saat dekat dengannya aku menjadi orang lebih baik lagi.
Share:

curahan hatiku

Hati ini terasa sangat kecewa, marah dan kesal tapi aku sadar mau melampiaskan rasa itu kamana, laptop baru yang sangat ku sayang, bagi ku ini hal berharga maklum bawaan baru dan harganya lumayan. Tetapi bukan itu yang aku rasakan saat ini bukan cerita mengenai laptop baru yang mahal kecewa, marah dan kesel karena lecet akibat perbuatan ku sendiri.

Dibalik hal kecil itu aku dapatkan sebuah jawaban yang sedang dirasakan hati ini yaitu "Rasa Ikhlas Menerima" aku baru menyadari bahwa semua yang terjadi bukan keinginan ku, tetapi keadaanlah yang membaut semua menjadi seperti ini, ini adalah takdir tuhan yang harus diterima dengan rasa ikhlas sepenuh hati.



Hasil gambar untuk laptop

Tuhan maha Penyayang semua yang sudah terjadi sudah pasti baik bagi diri ini bersabar dan terus berusaha. Sederhana bukan sebuah goresan kecil mampu menjawab dari pertanyaan hati yang sedang merasakan bingung luar biasa. Mempertaruhkan semua hal berhaga untuk dua pilihan yaitu Bertahan atau menyerah dengan kondisi saat ini.

Jawaban dari sebuah pelajaran yang aku terima pagi ini adalah aku harus bertahan dengan keadaan sekarang kekurangannya adalah goresan kecil seperti yang ada di laptop ku, tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan cinta dan kasih sayang untuk bahagia bersama. Ketika aku nanti memilih dan meneruskan semua perjuangan ini maka aku sudah bisa menerima dengan sepenuh hati tentang setiap kekurangan yang dimiliki oleh pasangan.

Menerima bahwa itu adalah sebuah ujian yang telah lalu, meski meninggalkan goresan yang akan diingat sampai kapan pun, aku percaya dia yang sekarang jauh lebih baik dan lebih mengerti seperti apa kehidupan sesungguhnya. Aku pun menyadari bahwa goresan itu adalah bagian yang harus diterima bukan dilupakan.

Janji Tuhan akan memberikan Jodoh yang baik untuk orang baik adalah benar. Karena sekarang aku sadar bahwa aku juga bukan sepenuhnya orang baik. Keadaan yang memaksa demikian dan aku tidak bisa menyalahkan keadaan karena dari sana aku tidak ada campur tangan sedikit pun untuk mengubah keadaan dia dulu menjadi lebih baik.

Tetapi ini adalah janji ku kepada mu Ya Rob aku akan ubah keadaannya menjadi lebih baik dan membuat dia berfikir bahwa hal baik yang sudah ada dalam dirinya harus dipertahankan serta meninggalkan hal buruk yang telah dilakukan dan tidak akan pernah mengulanginya lagi. Baik aku dan dia.

Luka akan tetap menjadi luka seperti goresan kecil yang ku dapat di laptot ku hari ini, keadaan yang membuat itu terjadi, aku hanya ingin bersikap sama sebelum atau sesudah kejadian ini. Tetapi dibalik kejadian itu aku mendapatkan hal besar yang membuat ku menjadi lebih baik. Terima kasih tuhan meski ini kejadian sederhana aku menemukan jawaban dari hal terpenting yang aku rasakan.

Ada hal yang jauh lebih berharga dari sebuah goresan yang didapat, sekarang aku tahu rasanya ikhlas menerima dengan sepenuh hati, begitu juga keadaan ku saat ini. Aku yakin suatu saat nanti ada usaha Setan untuk mengganggu ikatan janji suci ini dengan mengingatkan goresan yang pernah ada dan menambahkannya melalui masalah kecil yang baru. Update goresan lama dengan versi terbaru, ketika itu terjadi aku sudah siap menerima dan menjalaninya.
Share:

cinta BBM

Syukur alhamdullilah aku dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang bahagia bekerja keras adalah tekad ku, kalau film naruto bilang "inilah jalan hidupku", akhir-akhir ini aku tengah merasakan kesedihan bukan karena putus cinta, entah kenapa saat aku kembali jatuh cinta pada orang yang sama perasaan ini mulai muncul dan menjadi kombinasi kongkrit, "uiiii kayak orang bener aja haha".


Ini adalah kisahku hidup di desa, bercita-cita berkeliling Indonesia meraih sukses masa muda, adalah target ku selama lima tahun kedepan. Aku sudah bekerja dan penghasilakan ini bisa dibilang lumayan fantastik dalam satu bulan rata-rata penghasilan yang bisa aku kumpulkan 6-30 juta. Meski berpenghasilan besar bukan jaminan untuk hidup bahagia.




Hasil gambar untuk yuk nikah



Kisah ini dimulai saat beberapa bulan lalu 08 April 2015, "ring ring ring" jauh sebelum tanggal itu hp ku berbunyi salah satu sms masuk dari teman lama, "Hai Sobat ku Apa Kabar" lalu aku mulai bertanya-tanya siapakah yang mengirimkan sms seperti ini dengan spontan aku membahasnya "Maaf ini Cp ya" dengan alaynya aku menjawab maklum bawaan masih muda hehe.


Masak Lupa ini aku "Si Dia" segera aku menjawabnya "O ya Apakabarnya" hati ini tidak sabar menjawab segera aku telpon "Tut Tut Tut 10x" tidak ada panggilan, beberapa kali sampai kali ketiga barulah ada jawab "Asalamualikum" dengan nada gemberi, "Apa kabar" aku pun menjawab " Baik Di" kamu apa kabarnya Alhamdulliha baik juga Ras".


Sampai pada "Ayo kapan ya kita bisa reonian lagi bareng temen-temen satu angkatan" dia juga merespon dengan baik "Iya iya kapan kita tentuin aja", tentu hal ini mejadi percakapan serius antara kami berdua, ingat waktu itu tanggal 6 April 2015 dengan tenang akhirnya kami memutuskan untuk ketemuan dan mengundang para almumni untuk berkumpul.


Meski sebenarnya ini adalah modus kami berdua supaya tidak malu untuk bertemu mengajak teman. Akhirnya kabar disebar melalui Grup Alumni sekolah pada jaman SMA, mengabarkan ada agin reonian puluhan respon muncul pada hari itu harapannya jika sesuai dengan prediksi undangan ada banyak sekali yang akan datang, bertempat diwarung bakso Suko Rejo ada salah satu tempat yang cukup besar mencual makan.


Kami akan berkumpul disana, meski setelah makan dan minum bayar sendiri-sendiri hal ini cukup terdengar sangat asyik. Dalam renungan malam menunggu waktu selama dua hari aku sempat berfikir akan ketemu banyak teman lama SMA karena sudah lama tidak bertemu, mungkin sudah banyak berubah, terakhir adalah beberapa tahun lalu sekarang aku sudah menjadi seorang sarjana.


Berniat melanjutkan sekolah untuk mengambil S2 di Bandung, entah kenapa pada saat hari pertemuan hujan rintik mulai membasahi jalan segera aku bergegas untuk berangkat. Tetapi sebelum sampai ditujuan kurang lebih 3 km lagi hujan semakin deras. Tanpa sadar baju mulai basah dengan keadaan terpasa untuk mampir sekaligus menjemput teman lama.


Bermaksud sekalian mampir, Bams nanya ini adalah adik kelas ku dulu tetapi saat ini dia juga sudah lulus sekolah dan bekerja disalah satu BUMN lumayan kebetulan hari itu beliau sedang off jadi segera aku mengajaknya, lalu aku disambut oleh Paman, "Maaf Paman Bamsnya ada" Paman ini adalah ayah dari teman ku "Ada didalam banguni aja lagi tidur", lalu segera masuk dan bersalaman menghampiri Paman setalah itu aku bergegas untuk membangunkan si Bams.


Apa mau dikata membangunkan orang yang sedang tidur berarti harus siap menungginya mandiri, tanpa terasa 30 menit lamanya aku menunggu teman sambil berfikir jangan sampai telat kan ngak enak, perlahan Hujan mulai reda dan menunjukan awan cerah. Semua sudah siap akhirnya kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor masing-maisng.


Diperjalana aku menyempatkan untuk BBM si dia "Lagi dimana nih udah bergerak belom" lalu iya menjawab "Iya Ras lagi dijalan, Hujan disana Hujan ngak" lalu aku balas " Udah berhenti, oke aku langsung ke KTP nanti kita langsung ketemuan disana ya" dengan singkatnya iya menjawab "Oke". Setelah sampai ditempat eeeee ternyata hanya ada kami berdua sedangkan yang lain sedang diperjalan.


Terpaksa dengan hati sedikit kesal karena kami janji untuk ketemu jam 16.00 Wib harus menunggu lagi sampai jam 17.15 biasa anak-anak pada ngaret, satu persatu teman berdatangan, dua, tiga, bahkan empat dan yang terakhir adalah "Si Dia" jadi jika dihitung sore itu ada sekitar 6 orang yang datang dan yang lainnya pergi kelaut tidak memunculkan batang hidung.


Maklum lah udah pada tamat sekolah jadi sibuk kerja apalagi rencana ketemuan itu hari Rabu mereka sibuk, tetapi bagi ku semua tidak penting yang penting "Si Dia" datang tak perduli yang lainnya. Mungkin Si Dia pun begitu berfikiran sama "Radak Sotoy dikit". Perbicangan hangat segera dimulai poinnya adalah mengenang masa SMA seru dan unik.


Tetapi saya adalah tipe orang yang suka ngebanyol dan ngak pernah serius, seperti biasa setiap bawaan SMA setiap Cewek digombalin, meski muka pas-pas dan jelek dulu adalah seorang ketua osis ada sedikit kebanggan dan karismatik hehe. Dalam hati tarasa santi seperti hanya ada Aku dan dia saja kami mulai berbincang-bintang.


Aku: Gimana Kabaranya, Sekarang lagi sibuk apa
Dia: Dirumah aja ngak kerja lagi Ras.
Aku: Loh kok bisa emang kenapa kena PHK ya haha (Sambil Bergurau).
Dia: Enggak kemarin sempat sakit kronis Maah, aku juga mau dimutasi keluar Kota jadi orang tua ku ngak setuju akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Aku: Ooo Jadi udah punya rencana untuk nyari kerja lagi Di.
Dia: Ngak Ah aku mau cari Suami aja (Tersenyum)
Aku: Aku boleh daftar ngak (Senyum merongos)
Dia: ah kamu bisa aja.
Aku: Serius (Cengar-Cengir)
Dia: Ahhh kalo omongan yang gitu nanti kita bicarain berdua aja>
Aku: (Senyum) sambil berkata dalam hati kecil wow kayaknya serius.


Perbicangan kami mulai terhenti ketika menu pesanan tiba sambil bersenda gurai basa-basi dengan teman lainnya agar tidak terlalu nampak ada unsur modusnya kami menghabiskan banyak waktu di warung sampai waktu menunjukan sore hari bahkan malam mulai tiba, sebelum pamit kita sempatkan diri untuk selfie bersama dengan lainnya.


Setelah inti dari reoni selesai membahas mengenai usulan pembentukan Ikatan Alumni, karen maklum saja SMA kami baru berdiri sedangkan kami adalah alumni pertama. Dari pertemuan inilah semua berawal dan kembali seperti dulu. Setelah sampai dirumah aku belum sempat masuk kerumah tetapi Bokap sudah bilang kalau teman ku satu dusun sedang ada yasinan.


Terpaksa putar balik untuk menghadiri sedikit meski agak terlambat karena saat pulang kerumah 19.20 Wib jadi saat sudah sampai dirumah teman sudah makan-makan, tapi ngak apa dari pada tidak sama sekali mending terlambat. Setalah semua acara selesai akhirnya santai dirumah dan bersiap untuk tidur, seperti biasa karena saya blogger jadi menyempatkan menulis beberapa artikel sebelum tidur.


Waktu sudah menunjukan pukul 21.30 Wib tanda mulai semakin larut ditengah kesibukan malam hape android ku berbunyi "Ting Tung" saat dicek BBM dari Si Dia berisi "Ping" lalu segera aku jawab " Udah Nyampek ya" dia pun membalas dengan cepat "Udah dari tadi" percakapan pun terjadi sangat seru beberapa kata romantis sempat terucap.

Aku: Belu tidar ya.
Dia: Belum nih. o iya ada yang mau aku tanya ke kamu.
Aku: Apa Tu ?
Dia: Kamu pernah buat Novel online ya.
Aku: Dengan malu-malu mengatakan "Iya"

Saat aku berusia 19 tahun tepatnya setelah tamat sekolah aku pernah menulis, awal pertama kali ngeblogger curhat tentang salah salah seorang gadis yang aku sayang, kami bersama beberapa tahun mulai dari SMP, sampai dengan SMA, tetapi belum pernah aku ucapkan kalau aku suka sama gadis itu, karena banyak alasan hampir semua laki-laki normal yang ada di Sekolah pernah suka.

Termasuk aku, 10 tahun berlalu perasaan itu terasa menjadi sebuah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan karena aku sadar aku bukan siapa-siapa, bukan berasal dari keluarga mampu, atau pintah dikelas hanya mengikuti arus, enam tahun sekolah bersama, akhirnya kami berpisah aku sekolah diluar kota sedangkan dia bekerja di kota yang berbeda.

Selama itulah cintah ini tidak ada yang tahu perasaan terpendam meski saat setelah lulus sekolah aku pernah menutarakan isi hati tetapi itu dianggap hanya main-main saja. Selama sekolah baik itu di SMP ataupun di SMA diam-diam aku memperhatikan Si Dia tanpa sadar. Mencatatan dan menulis semua yang dilakukannya mengamati apa yang sedang dikerja.

Ketika dia tersenyum aku hanya bisa mengelus dada sambil berkata "Alangkah Indahnya Senyummu", Dia memang bukan cinta pertama ku, atau bahkan mungkin tidak akan pernah jadi cinta terakhir dalam hidup ini. Tetapi setiap saat aku selalu berdoa agar suatu saat nanti aku bisa mengungkapkan isi hati ini meski hanya sekedar mengungkapkan saja tanpa meminta lebih.

Bermimpi menjadi kekasihnya saja aku tidak berani, Masa SMP dan SMA perlahan berganti aku memutuskan untuk kuliah dengan serius, mulai menata target sambil melupakan bayang wajahnya, meski aku sudah pernah pacaran sebanyak 12 kali hal ini tidak membuat banyak perubahan tentang perasaan ini kepadannya.

Saat akhir kuliah mungkin persentase perasaan ini hanya tersisa 5% dan tidak pernah berhap kembali untuk mengungkapkan isi hati ini, tetapi siapa yang tahu Tuhan berkata lain ternyata tulisan ku di Blog banyak dibaca oleh orang mencapai ratusan, ribuan, bahkan ratusan ribu termasuk Si Dia, waktu itu aku menuliskan kisah yang sama tetapi dengan nama asli jadi begitu mereka membaca apalagi tahu kalau itu blog saya, mereka sudah bisa menarik sebuah kesimpulan.

Bahka aku memang mencintai Si Dia sejak lama bahkan jauh sebelum "Matahari Terbit" tetapi semua terasa terlambat meski aku saat ini tidak memiliki pasangan hati ini tidak seperti dulu mencintai dia sepenuh hati dan sangat sayang, bahkan setiap malam aku berdoa kepada tuhan "Tuhan Tolong Hamba Mu Ini Jadikan Dia Halal bagi Ku".

Selalu saja, saat waktu sudah berlalu perasaan ini sudah menghilang tepat setelah tamat kuliah dan aku menyandang gelar sarjana serta menjadi blogger profesional dan berencana untuk menanjutkan studi S2 di Bandung Dia Pun datang kembali dalam kehidupan ini dan memepertanyakan perasaan ku dulu, jika semua telah berubah sekarang apakah masih sama seperti dulu. Bukan hal sulit untuk memutuskan dicintai, tapi perkaranya adalah orang tersebut orang yang paling aku sayang.Melanjutkan perbincangan tersebut aku pun melanjutkan untuk BBM, hati ini terasa tidak karuan malu bercampur senang.

Dia: Aku pengen baca loh gimana terusan ceritanya.
Aku: Jadi kamu sudah tahu ya penggalan Novel itu.
Dia: Iya Pengen baca terusannya.
Aku: Wah udah telat semua udah dihapus.
Dia: Kok dihapus.
Aku: Iya karna aku tidak percaya "Ramalan"

Dulu saat aku masih berusia belasan tahun menginjak kelas dua SMA aku pernah diprediksi bahwa jika aku benar-benar mengejar cinta yang diharapkan akan aku temukan diantara Cinta Pertama ku. Aku tidak pernah mengerti maksud dari perkataan orang tersebut, karena kami mengbrol diatas kereta "Seorang Gadis Muda" sedangkan aku berstatus masih anak-anak. Tetapi obrolan itu akan terus ku Ingat hingga sekarang.

Penalaran ku waktu itu mungkin maksudnya Jodoh ku adalah Cinta Pertama ku, bertahun-tahun aku menantikan hal tersebut tetapi ternyata pacar ku pertama menikah diusia sangat muda dengan orang lain bahkan belum selesai SMP, aku berfikir bahwa dia memang bukan cinta pertama ku, segera aku move on mencari cinta yang baru.

Ketemu dengan seseorang waktu SMA, tidak lama sekitar enam bulan putus tetapi kami sebagai mantan terus menjaga hubungan baik, sampai akhirnya setelah kami kuliah pacar kedua yang di kira adalah cinta pertama ku juga menikah dengan orang lain bahkan sudah kawin dulu sebelum menihak hehe jadi ngomongin orang.

Setelah itu aku tidak pernah lagi merasakan cinta pertama karena bagi ku bukan mereka semua, hal ini hanya omong kosong belaka. Sepuluh tahun berlalu hidup ini terasa seperti didalam dunia mimpi dan baru terbangun ternyata memang ada diantara cinta pertama ku, adalah dia yang akan ku temukan, karena usaha yang dilakukan serta doa ini akan direstui tuhan ketika benar-benar dilakukan. Tapi aku hanya membatasi obrolan hanya batas itu saja selebihnya kami pun melanjutkan Chatt BBM.

Aku: Cerita tentang Ramalan itu nanti aja nunggu kalau memang kita jodoh pasti aku akan cerita.
Dia: Aku pun tidak percaya ramalan Ras.
Aku: (Tersenyum)
Dia: Aku Sayang Kamu Ras dari Dulu.
Aku: (Terkejut)

Malam itu rasanya seperti mimpi ada orang yang bahkan tidak berani dimimpikan mengungkapkan perasaan kepada ku, aku tidak berani bilang iya ataupun tidak karena bagi ku, dia hanya putri sedangkan aku hanya rakyat jelata yang sedang mengejar masa depan dan cita-cita aku pun terus mencoba untuk meyakinkan bahwa masih ada benih cinta yang tersisa untuknya.

Aku: Jika Kau sudah membaca sepenggal Novel ku berarti Kamu tidak usah menanyakan lagi tentang perasaan ini.
Dia: Iya aku sudah baca dan tahu isi dari tulisan itu.
Aku: Perasaan Ku masih tetap sama seperti dulu tidak pernah berubah sampai saat ini.
Dia: Iya (Emot tersenyum).
Aku: Udah malam bobok gi sana ceritanya lanjutin besok ya.
Dia: Aku juga udah ngantuk.
Aku: Iya jangan ucapin met malam atau met bobok ya karena kita udah besar bukan anak yang masih alay.
Dia: Ya udah Bye.
Aku: Bye.

Percakapan hari itu pun selesai dan meninggalkan sebuah harapan baru yang tidak mungkin menjadi mungkin memupuk kembali perasaan yang pernah hilang. Aku tidak pernah menyangka kalau semua ini akan seperti ini, waktu telah menunjukan jam hampir jam 23.00 malam, mata sudah mulai mengantuk dan akhirnya aku memutuskan untuk mematikan laptop dan melanjutkan tidur.

Mungkin malam itu menjadi malam yang sangat membahagiakan dalam hidup ini meski tidak mendengarkannya secara langsung hal itu sudah lebih dari cukup, Tuhan terima kasih engkau telah menjawab semua harapan ini, selama 10 tahun harapan ini akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Waktu memang cepat berlalu dan meninggalkan sebuah kenangan indah dalam hati kecil.

Beberapa hari berlalu tepat tanggal 12 April kami pun memutuskan untuk jalan bareng sekaligus main Voli ke salah satu desa kecil disana menjadi awal pembicaraan kami bersama sebagai pasanga, tidak banyak yang kami bicarakan mengenai mantan, penghasilan dan beberapa cerita serius lannya, meski dalam perjalana pulang kami kemalaman dan kehujanan basah semua itu membahagiakan bagi ku.

Besok harinya kami aku janji akan main dan dikenalkan dengan orang tua secara resmi sebagai pasanga, hal ini berjalan lancar tanggal 13 April akhirnya aku main kerumah Si Dia makan baren dalam suasana kekeluargaan penuh kehangatan banyak anak-anak menambah kemeriahan sekitar kita sambil ngombrol pembicaraan mulai mengarah serius dalam satu sisi yang berbeda.

Tetapi cerita ini terhalang oleh sebuah keberangkatan karena tanggal 14 April aku harus pergi ke Palembang dan Tanggal 15 April aku harus lanjutkan perjalana ke Bandung untuk menyelesaikan proses pendaftaran S2 ku, tidak ada yang special tetapi sesampainya aku di Bandung pada tanggal yang sudah ditetapkan kami langsung menginap di Hotel sambil menunggu besok pagi.

Sebelum menjelang malam seperti biasa Si Dia sering "Ping" hal sama yang aku lakukan menjawab "Iya Sayang" uuuiiii hal ini menjadi sangat berbeda saat diucapkan, disinilah kami kadang mulai BBM panjangan Lebar beginilah isi BBM Kami Sore itu, keberadaan ku jauh di Bandung sedangkan dia di kampung halaman.

Dia: lagi Apa.
Aku: Ni habis mandi.
Dia: Ooo
Aku: Udah Makan Kah dan Sholat
Dia: Udah
Aku: Alhamdullilah.
Dia: Ras seandanya kamu aku ajak Nikah setelah habis lebaran Ini kamu mau ngak.
Aku: (Terkejut Sambil Berfikir berarti Agusutus tahun ini sedangkan sekarang April) Aku siap tapi kan Nikah harus dipersiapkan dulu.
Dia: Usia ku tahun depan udah berapa coba ?
Aku: 24 Tahun Sayang.
Dia: Nah itulah yang menjadi alasan ku pengen cepet nikah masalah usia.
Aku: Siap Untuk Nikah kalo sama kamu.
Dia: Aku takut kalo kamu disana ngelupain Aku.
Aku: Aku juga harus nunggu kakak nikah akhir tahun ini baru bisa kita nikah.
Dia: Ya udah kamu fokus aja dulu dengan tes kamu entar kita bicarain lagi.
Aku: Iya I Love You Pull
Dia: Love u to.

BBM hari itu memang berakhir tetapi sangat amat membekas dalam hati ini, suasana hati bercampur aduk jadi satu tidak karuan rasanya dalam hati kecil bertanya selalu bahwa apakah ini pilihan terbaik atau ujian kesuksesan ku, Mulai dari situ aku mulai bingung, bisa dibayangkan diajak menikah dengan orang yang sangat kita idolakan betapa hati bimbang.

Sementara jika dipedesaan usia 24 tahun merupakan usia sudah cukup tua untuk menikah dan 25 tahun sudah dicap sebagai perawan tua, maklum hidup didesa memang seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah, jika dibandingkan dengan dikota berbeda jauh, Wanita berusia 24 tahun adalah usia produksif untuk mencapai karir.

Ketika Andorid Bergetar Ada Pesan BBM berisi "Ping" dari si Dia yang mengungkapkan kesediaanya untuk dinikahi, akupun hanya bisa menjadi sangat galau, bukan masalah biaya tetapi masalah kesiapan bisa dibilang terlalu mendadak dan tiba-tiba seperti ketiban bulan. Sementara jika Si Dia harus menunggu ku menyelesaikan Studi S2 selama 2 tahun usiannya sudah semakin menua.

Kasihan sebagai seorang yang dicintai aku merasa kasihan tidak tega membiarkan dia menua menunggu ku, meski pasti, aku pun belum mengenalkannya pada orang tua ku, tapi percayalah satu hal dan pegang kata-kata ini "Aku Akan Menikahimu, setelah satu tahun waktu berlalu tepat diusia 24-25 tahun kita ikat hubungan ini dengan Janji Suci, Ku Pinang Kau Dengan Bismillah.
Share:

penantian



Kehidupan ku tidak memang tidak seindah cerita dongeng ataupun beberapa cerita karangan novel yang berkahir indah sesuai keinginan karena disetting, tetapi yang akan ditulis ini adalah kisah ku, dimana semua itu nyata tanpa ada rekayasa ataupun editan ia berjalan mengikuti waktu, tempat dan keadaan saat ini, Cerpen bukan singkatan dari cerita pendek tetapi ini adalah cerita penantian panjanga, rasanya aku hanya menenal 1 wanita saja selama hidup dari kecil sampai saat sekarang tidak dalam pikiran ini selain dia.

Siapa sebenarnya dia dan bagaimana kisah yang terjadi, semua berjalan seperti biasa alami sejak aku berusia tahun sampai berkepala 2, dari mulai SD, SMP, SMA, Kuliah, dan menjelang S2 semua mungkin akan terus berlanjut sampai aku kuliah S3 nanti. Kisah ini bermula sejak aku SD saat dimana usiaku masih belasan tahun belum mengenal smartphone tidak ada permaninan canggih saat itu yang ada hanya permainan tradisional seperti bermain tumpuk batu, tendang kaleng, pantak lelek dan beberapa permaninan legendaris lainnya.

Tetapi bagi ku itu lebih dari sebuah smartphone atau permainan canggih bahkan serunya lebih dari Fban ataupun coc entahlah tidak ada yang sebanding dengan masa itu, karena bukan sebuah permainan saja yang dinilai tetapi bermain, bertemu dan berkumpul setiap hari bersama teman tidak seperti jaman sekarang mereka sibuk sendiri dengan smartphone jarang sosialisasi dirumah bahkan bocah jaman sekarang cenderung Individual.
Hasil gambar untuk penantian







Kalian sudah pasti mengerti bahwa kisah ku bermula sudah lama jika kalian mengingat permainan itu, yang pasti perjalan waktu adalah saksi bahwa kisah itu memang benar-benar nyata sampai saat ini. Hari senin adalah hari dimana semua baju ku terasa bersih, wangi dan rapi, sebab itu adalah hari pertama masuk sekolah belum ada noda dan kotoran atau lainnya, tiba dihari rabu atau kamis baju sekolah ku sudah penuh dengan noda kuning tanah bermain, melompat bergulung dalam kotak sampah tempat ku bermain.

Seragam lusuh penuh debu biasa aku pakai setiap hari, ingat saat itu SD tidak ada yang berbeda dengan kehidupan ku selama sekolah sadar, hanya saja aku tumbuh menjadi bocah aktiv bermain tidak begitu pintar balajar selama sekolah aku hanya mendapatkan dua kali rangking bagus kelas IV SD urutan IV dan kelas lima masuk dalam sepuluh besar sisanya selalu mendapat nilai pas-pasan, perjalanan akademik ku tidak sebaik dengan prestasi olahraga.

Lompat Jauh adalah olahraga yang aku tekuni semasa SD sampai terus tingkat kabupaten dan kota prestasi ada pada ku, SD aku belum mengenal pacaran atau menyukai gadis lain tidak pernah ada terlintas dalam pikiran ini bahwa aku mulai beranjak remaja mengenal cinta monyet atau sejenisnya, perjalanan saat aku di SD hanya bermain dan bermain seperti itulah aku terus menikmati.

Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara memiliki satu orang kakak dan satu orang adik perempuan kehidupan kami memang tidak berkecukupan waktu itu tetapi kami adalah keluarga bahagia yang selalu mensyukuri semua nikmat Tuhan, Ibu ku adalah seorang guru SD disalah satu desa terpencil bagian Sumatera Selatan, mengajar menempuh jalan yang becek dan melelahkan sudah menjadi rutinitas beliau.

tetapi itu semua tidak pernah dikeluhkan, semua akan terbayar ketika melihat murid sukses itulah yang dikatakan Ibu dulu, tidak jarang aku menayakan pengalaman beliau sepulang mengajar, disela-sela cerita itu beliau sering mengatakan bahwa ada salah satu dari muridnya yang sangat cantik dan rajin, "Nah ada murid Ibu yang cantik dan sangat rajin setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk membantu ibunya dirumah dan ayahnya bekerja meksi ia seorang wanita tetapi sangat lah rajin tidak pernah malu untuk melakukan sesuatu yang baik".

"Ia juga adalah anak berprestasi dikelas, Ibu senang sekali melihat gadis kecil itu setiap hari ia selalu mencuci piring di sungai membawa semua itu dengan bakul penuh bahkan semua badannya tidak terlihat tertutup dengan peralatan itu". Semua dia lakukan dengan ceria anak yang cantik dan baik, seandanya dia ingin ikut Ibu pasti Ibu akan membawanya kesini karena Ibu menyukai gadis itu".

Itu cerita Ibu ku saat aku masih SD, entah mengapa aku sangat penasaran dengan gadis itu selama SD hanya ada gadis itu didalam pikiran ini seperti apa sosok gadis kecil dalam cerita Ibu ku, setiap hari aku terus membayangkan wajah gadis itu meski aku tidak pernah melihatnya, Ibu ku tidak hanya sekali menceritakan kisah itu gadis cantik putih, tinggi rajin berbakti kepada orang tua, ia lebih suka bekerja dari pada bermain.

Meski usianya masih muda pikirannya sudah seperti orang dewasa, tidak terasa masa SD ku berkahir dan berlanjut menuju SMP seperti kebanyakan siswa baru rasa bahagia terus terpancar dari muka ku, dalam hati berharap semoga aku menemukan gadis kecil yang diceritakan Ibu ku waktu dulu, memang dulu Ibu pernah memberi tahu nama panggilan gadis itu tetapi dia memiliki panggilan kecil yang berbeda dengan nama aslinya sedangkan di SMP ku semua harus wajib memanggil nama asli entah itu nama belakang atau nama depan.

Jadi tidak pernah aku dengan Nama gadis itu meski penasaran hati ini seperti apa sosok gadis itu, dari mulai SMP aku terus memiliki tekat bahwa suatu saat nanti aku akan memabawa gadis itu kerumah untuk Ibu ku. Semua itu tidak berlangsung lama karena pada saat SMP aku sudah mulai mengenal cinta Monyet hati ini jatuh pada seorang wanita yang ku beri panggilan Sang Puteri meski aku menyukainya, tidak pernah berani mengungkapkannya.

Karena dia adalah gadis tercantik di SMP ku, aku pun tahu diri bahwa dulu aku bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa dan aku lebih memilih untuk menjadi pengagum rahasia dibandingkan dengan mengatakannya langsung, terkadang aku menceritakan perasaan itu curhat kepada Ibu ku, tetapi Ibu selalu memarahi ku dan mengatakan "Kamu masih kecil sekolah dan belajar yang paling utama" tetapi tetap saja aku sering menceritakan kisah gadis itu bahwa dia adalah cewek tercantik di SMP ku, Rambut panjang terurai, tinggi, putih seperti Model.

Tetapi Ibu selalu saja memarahi dan menyuruh ku untuk mencari gadis muridnya dulu, dia ingin melihat cantik mana gadis pujaan ku atau muridnya dulu, tetapi dengan tegas aku mengatakan tidak pernah menemukan nama gadi kecil itu, dalam pikiran ku mungkin dia bersekolah tempat lain, semua berjalan terus tanpa terasa waktu terus bergerak, disekolah ku penetapan kelas berdasarkan kepintaran ada 3 kelas A adalah anak-anak yang pinta, kelas B anak yang sedang sedangkan kelas C anak yang biasa saja tetapi memiliki bakat bidang olahraga.

Selama sekolah aku hanya bisa bertahan di kelas B dan tidak pernah pindah kelas meski masuk 10 besar beberapa kali usaha yang diakukan tetap sama, sedangkan gadis pujaan ku satu tahun kelas sama tetapi dikelas dua dia naik kelas A, itulah motivasi ku belajar mengejar untuk bisa naik kelas A persyaratan adalah masuk dalam sepuluh besar setiap semester, usaha itu memang aku dapatkan sempat peringkat 6 harapan pasti pindah kelas tetapi pada saat itu keputusan sekolah dalam pemindahan kelas tidak berlaku lagi selama satu tahun.

Hal hasil semua ku lakukan untuk mengejar gadis pujaan agar bisa satu kelas kandas karena kebijakan sekolah sudah berubah sedangkan dikelas 3 tidak ada lagi pemindahan kelas jadi aku hanya satu tahun sekelas dengan gadis itu, selebihnya hanya bisa melihatnya dari jauh, melihat senyumnya saja aku sudah sangat bahagia. Tanpa terasa semua berlalu dengan cepat tiba saat dimana kelulusan dan perpisahan SMP, dan seperti kebanyakan sekolah lain sekolah ku juga mengundang orang tua murid untuk acara itu.

Aku juga memiliki maksud menunjukan gadis yang aku idolakan kepada Ibu ku tetapi hal mengejutkan terjadi sebelum aku ceritakan mengenai gadis itu, di parkir motor Gadis Pujaan ku terlihat menyalami Ibu ku, aku tidak pernah menyangka bahwa dia sangat mengenal Ibuku, setelah ditanya ternyata itu adalah gadis kecil murid SD dulu, sangat mengejutkan kebetulan sekali selama ini kami menceritakan dua orang yang ternya satu orang yang sama.

Ternyata gadis tercantik disekolah ku adalah murid SD Ibu ku dulu, Beliau terlihat sangat menyukai gadis ini ketemu dipeluk di cium dengan erat, sepulang dirumah beliau kembali menceritakan dan mengatakan bahwa itulah gadis yang dia maskud sambil meledek ku dan menanyakan mana gadis tercantik di SMP, aku juga tidak menjawab ledekan itu karena percuma sebab itu adalah orang yang sama Murid SD Ibu ku adalah gadis tercantik di SMP ku.

Semua sudah berkahir perjalanan ku menuju SMA terus berlanjut semua nampak biasa sampai pada penerimaan sekolah usai dan kami resmi masuk sekolah sangat mencengangkan bahwa aku kembali satu kelas dengan gadis pujaan waktu SMP dulu, entah itu disengaja atau mungkin rejeki, satu kelas bahkan selama SMA kami terus satu kelas, hal sama yang pernah aku lakukan di SMP terus dilanjutkan yaitu hanya mengagumi tanpa satu kali pun mengucapkan cinta padanya sebab aku tahu bahwa jika seorang sahabat mencintai sabat akan merusak semua hubungan persahabatan.

Hubungan persahabatan jauh lebih penting dari sekedar pacaran, tetapi Ibu ku selalu mengakatan hal sama dan terus menyakan kabar sekali waktu gadis itu, bahkan saat aku SMA Ibu sudah mulai berani mengatakan bahwa beliau sangat senang jika aku bisa menjadikan Gadis Itu Pacar ku dan membawanya kerumah tetapi apa daya aku tidak berani melakukannya secara aku hanya cowok biasa yang harus tahu diri, yang menyukai gadis itu tidak hanya aku setiap laki-laki disekolah ku menyukainya.

Cerita penantian ku berlanjut dari SD sampai dengan SMA bahkan setelah kami lulus aku tidak pernah sempat mengatakan isi hati ini, bisa dibilang Cinta Terpendam entah sampai kapan munkin sampai mati aku tidak pernah berani mengungkapkan rasa itu. Sampai pada akhirnya aku kuliah dan dia bekerja di kota yang berbeda dengan jarak jauh, sekarang aku tidak bisa melihat senyumnya lagi meski hanya dari kejauhan.

Tetapi rasa mencintainya tidak pernah berubah, meski ia tidak tahu, sempat terdengar bahwa dia akan menikah sampai pada saat itulah aku memutuskan untuk melupakan gadis itu, tanpa terasa aku sudah tamat kuliah dan menjadi laki-laki yang banyak diidolakan perempuan karena berhasil berprestasi selama sekolah bahkan pekerjaan ku cukup keren menjadi seorang penulis Novel Online yang banyak disukai ribuan orang bahkan jutaan setiap hari.

Tetapi kisah yang ditulis adalah kisah sebuah penantian ku terhadap seorang wanita yang sampai saat ini belum menemukan jawaban, semua berangsur-angsur pergi dan semua pergi menjadi sebuah kenangan sampai pada akhirnya kami reonian SMA, tanpa disadari aku bertemu dengan gadis pujaan hati ku, tetapi ada yang beda ternyata dari ribuan fens web ku dia adalah salah satunya, waktu itu aku menulis semua kisah itu dengan nama asli. Terang saja semua isi itu adalah kisah nyata hidup ku.

Sudah pasti Sang Gadis mengetahui semuanya karena ada lebih dari 1000 postingan yang pernah aku tulis dari mulai SD yang aku kumpulan melalui diary dan disalin ke Blog, hal hasil dia mengetahui bahwa aku menyainnya. Tetapi dia juga pura-pura belum mengetahui. Dalam hidup ku rasanya aku hanya mengenal satu gadis saja dari mulai aku dilahirkan sampai mungkin nanti mati, dulu aku hanya bisa melihat gadis itu dari kejauhan saja melihat senyumnya setiap hari sangat membahagiakan bagi ku.

Aku tidak pernah mengharapkan apa-apa hanya ingin melihat senyumnya, entah sampai kapan semua bisa bertahan, setelah reoni itu aku fokus pada karir ku setahun bekerja aku alhamdullilah bisa mencapai semua, pada akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri masa lajang ku diusia 23 tahun. Semua sudah berlaku mungkin itu adalah cerita penantian panjang yang tidak pernah akan aku lupakan seumur hidup, setah semua berlalu leih dari 15 tahun lamanya terhitung dari SD sampai lulus kuliah.

Ada yang sedikit berbeda dengan ku setelah dan sebelum menikah yaitu jika dulu aku hanya bisa mengaguminya dari kejauahan sekarang aku bisa menggumi dia dekat, setiap bangun tidur aku melihatnya tersenyum disamping ku, ya memang benar aku sudah menikahi Gadis kecil itu dan memenuhi janji pada Ibu ku yang akan membawa pulang Gadis Kecilnya serta menjadikan dia bagian dari keluarga kami.

Sebuah cerita penatian yang sangat panjang dan melelahkan tetapi aku tidak pernah menyerah mengidolakan dia sampai pada akhirnya sekarang aku bisa memeluknya dan menciumnya, aku ingin cerita penantian ini akan terus berlanjut sampai aku mati nanti dan sekali lagi aku hanya ingin mengenal satu wanita saja dari aku kecil pertama mengenal cinta sampai aku tua dan pergi meninggalkan cinta itu, sebuah cerita penantian yang bukan hanya karangan. Terima Kasih Tuhan engakau telah memberikan dia untuk ku dan memenuhi harapa Ibu Ku. Aku melihat Ibu ku sangat menyayangi Gadis Kecil murid SD beliau yang sekarang tinggal satu rumah sesuai dengan harapan Menjadi bagian keluarga kecil kami.
Share:

romantis itu



Romantis ketika seseorang baru pertama kali PDKT, atau mungkin baru Pacaran mungkin juga Pengantin Baru, kehidupan terasa sangat menyenangkan dan sangat indah karena masalah belum banyak dihadapi, bisa dibilang masih terasa manisnya, tetapi bagi ku itu bukan Romantis yang seutuhnya sebab hal semacam itu bisa dikatakan wajar jika masih terasa romantis, seperti kehidupan ku sekarang baru saja menikah dan berstatus pengantin baru hidup terasa Indah. Kalau boleh dikatakan masa sekarang dunia terasa milik berdua.

Layaknya pengantin baru semua serba di Manjakan Istri sakit sedikit saja langsung bawa kedokter entah cuma lecet atau bentol digigit semut, Rumah Sakit bertaraf Internasional langsung dikunjungi, jika Istri tidak mau makan saya pun bergegas untuk mengambil makanan dan menyuapi, jika Isteri tidak mau mandi segera dimandikan, Jika Isteri males berjalan segera digendong, apapun semua hal dimanjakan seperti Bayi, bahkan hal kecil sekalipun seperti tidak bisa tidur seorang suami langsung bergegas menina bobokan.

Tetapi pertanyaan sederhana sampai kapan moment pengantin baru ini terasa sangat Romantis, 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun atau bahkan 15 tahun setelah menikah apakah berubah atau tidak, belum lagi ditambah dengan kondisi ekonomi kesulitan mencari makan, atau bahkan dilanda dengan masalah rumah tangga lainnya saya rasa keromantisan itu tidak akan bertahan lama, Jika pengantin Baru semua kebutuhan atau perminataan Istri tidak ada yang tidak dikabulkan, tetapi seiring berjalannya waktu mungkin semua akan membiasa.

Hasil gambar untuk kakek nenek romantis




Aku sadar semua itu akan cepat berlalu dan berganti dengan sesuatu yang lebih serius lagi, dengan kondisi yang berubah keromantisan akan memudar pula, terkadang semua itu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi ku, apakah itu yang disebut dengan romantis, atau mungkin ada sisi lain dari kehidupan ini yang bisa dikatakan Romantis yang sebanarnya, beberapa bulan ini aku terus mencari jawaban dari semua itu.

Bahkan sekarang yang menyadari kondisi itu tidak hanya aku, tetapi Istri ku juga seperti itu yang membaut ku bingung adalah saat kemarin sang Istri yang tidak lain adalah Sang Puteri bertanya arti "Romantis itu seperti apa" aku pun bingung menjelaskan kepadanya, tetapi jauh sebelum hari ini aku sempat melihat beberapa kehidupan orang lain yang sudah lebih dulu menikah, pertanyaan itu mengingatkan ku pada kisah nyata yang tidak lain adalah Dosen ku sendiri S1 dulu.

Kisah ini bermula saat aku sering berkunjung kerumah Dosen ku karena ada urusan bimbingan Skripsi waktu itu aku belum menikah hampir setiap hari selepas Magrib menunggu dirumah beliau, untuk minta tanda tangan namnya saja mahasiswa semeseter akhir sudah menjadi keharusan untuk berburu tanda tangan pembimbing atau penguji. Tidak ada yang menarik dari lingkungan komplek tempat beliau tinggal suasana komplek elite perumahan Dosen dengan semua kemewahan.

Biasanya saya menunggu beliau didepan pintu rumah, setiap hari belau selalu sholat berjamaah di Masjid berjarak 300 meter dari rumahnya seperti biasa Beliau dan Istrinya dari kejauahan terlihat berjalan menyusuri jalanan yang sedikit redup, hampir lebih dari satu bulan aku melihat beliau melakukan rutinitas itu bahkan saya sempat menanyakan kepad anaknya bahwa semua rutinitas yang dijalani sudah berlajan dari dulu sampai saat ini tidak ada yang berubah.


Bedanya kalau dulu dirumah cuma berdua sekarang ada banyak anak dirumah itu kebetulan semua sudah besar-besar. Semua terlihat biasa satu hal yang special aku selalu melihat Dosen ku yang saat itu usialnya menginjak usia kepala 5 tepatnya 50 tahunan berjalan berdua dengan Istri nampak kedua tangan mereka bergandengan sambil berjalan kaki sepulang dari Masjid menuju rumah, itu adalah pertama kali aku melihat pemandangan yang sangat menyentuh hati.

Kesesokan hari aku pun memiliki inisiatif untuk sholat berjamaah di Masjid yang sama sambil menunggu Beliau selesai tetapi Beliau tidak menyedari bahwa saya juga sholat di Masjid yang sama, entah kenapa aku sangat menyukai pemandangan sepulang dari sana melihat Dosen ku diusia senja masih bisa bergandengan tangan dengan lembut candaan mereka terdengar manja sang Istri terus menggoda Beliau sambil melontarkan beberapa kelucuan terlihat wibawa mereka bercanda dengan usia yang tidak muda lagi.

Aku pun berjalan 30 meter dibelakang mereka sambil menikmati pemandangan pasangan 50 tahun berpacaran, semua itu terus berlanjut selama hampir satu bulan lebih aku terus bimbingan tetapi keberadaan ku mengikuti beliau tidak diketahui. Sampai pada akhirnya semua skripsi ku di acc oleh beliau dan itu berarti aku sudah bisa menyelesaikan tugas akhir ku, tetapi disisi lain aku pun sedih karena tidak bisa melihat beliau berdua lagi.

Entah kenapa aku sanga suka melihat beliu masih romantis diusia itu, tetapi dalam hati ini juga berkata bahwa wajar saja kalau beliau bisa tetap romantis diusia senja karena keadaan ekonomi yang cukup stabil, sampai akhirnya terdengar bahwa Istri beliau ternyata sudah sakit keras dari dulu sampai saat ini lebih dari 20 tahun lamanya. Disana yang membuat ku terharu beliau ditengah kesibukan menjadi seorang dosen masih bisa bersikan lembut dan sabar dalam mengurusi Istri yang menderita kangker kronis.

Semua itu menjadi sebuah pelajaran, dan itu bukan kali pertama aku melihat pasangan usia senja pacaran, dilain waktu juga aku pernah melihat ada seorang kakek dan nenek disebuah pusat perbelanjaan terbesar kota Palembang mereka terlihat membawa kelurga besar anak dan cucu jalan-jalan untuk menghabiskan waktu Pasangan Chaines memanggil mesra sang suami dengan sebutan Sayang padalah usia mereka sudah 70 tahun berjalan ditengah keramaian berdua bergandengan tangan sambil melihat dan jalan-jalan terlihat sangat mesra.

Tidak hanya itu beberapa kali dilain waktu aku melihat pasangan kakek nenek yang berbeda bahkan bukan hanya sekali beberapa kali di warung pecel lele mereka terlihat asyik membersihkan mulut pasangan dengan sehelai tisu membersihkan bekas makanan sang Suami yang masih menempel di bibir dengan lembut pasangan kakek nenek ini juga terlihat sangat romantis, nampak terlihat sang suami memakai baju veteran bekas panasiunan Militer sedangkan nenek tersebut adalah seorang pensiunan guru SD.

Paling terakhir aku melihat keromantisan pasangan kakek nenek adalah malam ini, aku meliha pasangan senja yang duduk disebelah kami makan bercanda mesra berdua tertlihat dengan tongkatnya yang indah mereka berjalan berdua saling memeluk. Dalam hati aku terus berkata apakah mungkin aku nanti akan seperti mereka, disela-sela kesibukan bekerja pun setelah aku mengingat semua kejadian yang telah aku lalui segera aku menceritakan semua kisah ku dulu melihat semua pasangan senja yang romantis itu dan menceritakan semua itu kepada Istri ku.

Sempat mengerti apa yang aku sampaikan sekaligus menjawab semua pertanyaan arti "Romantis menurut ku"Tetapi Istri ku belum merasa lega dengan semua penjelasan itu, entah kenapa nampak ia belum menemukan jawaban tersebut. Beberapa bulan lamanya dari saat aku menceritakan semua kisah perjelanan dari kehidupan orang terdahulu, dibulan ini Istri ku kembali bertanya tentang arti keromantisan bagi ku.

Aku pun merasa sangat bingung karena penjelasan ku terdahulu tidak membuatnya mengerti tentang keromantisan, segera aku mengajaknya jalan-jalan dan berhenti disebuah pembuang sampah siang itu aku melihat ada dua orang pasangan yang sibuk bekerja siang dan malam tanpa memperdulikan bau busuk yag menyengat terlihat dua orang pasangan pemulung sedang memungut semua barang yang menurut orang sampah tetapi bagi mereka adalah sumber rejeki.

Istri ku pun marah dan bertanya mengapa dia dibawah kesana, padahal aku ingin menunjukan kisah yang berbeda kepadanya karena aku beberapa kali melihat pasangan itu setelah sore tiba berhenti bekerja dan membeli satu nasi bungkus yang kebetulan tempat yang sama tempat ku memberi, kemudian nasi itu diberikannya kepada dua orang anak dan istri untuk dimakan setiap sore. Tetapi yang terlihat sang suami tidak mau ikut makan, tetapi istri dengan lembut memberikan beberapa suap untuk sang suami.

Mereka makan berdua bercanda dan saling berpelukan meski kedua pasangan itu tidak lagi mudah usia mereka terlihat sudah sangat tua, setelah makan merek sejenak mengbrol mengenai kehidupan mereka yang sederhana itu dengan suara yang agak lantang. Aku pun menunjukan secara langsung disore berikutnya kepada sanga Isteri atas kejadian itu hampir 1 bulan aku terus memperhatikan keluarga kecil itu sebelum aku membawa Istri untuk melihat semua itu.

Setelah aku menjak Sang Isteri aku pun menjawab semua pertanyaan tentang Arti Romantis, dengan lembut aku mengatakan "Beb seperti itulah kehidupan keromantisan tidak hanya berlaku untuk mereka yang memiliki materi saja selalu ada alasan untuk tetap bahagia dalam kondisi apapun entah itu diusia berapapun, mereka yang pernah aku ceritakan dan kita lihat tidak pernah berubah dari mulai PDKT, Pacaran, Menikah bahkan sampai punya anak dan cucu, bersama menua menggu usia bahkan kesuliat ekonomi atau masalah besar yang telah dihadapi mereka tidak pernah merubah sikapnya entah itu Istri kepada suami ataupun sebaliknya.

Bahkan mereka tidak pernah mengeluh atas semua cobaan dan kesuliatan". Setalah itu Sang Istri memeluk ku dan meneteskan Air Mata, sambil mengatakan "Terima Kasih Suami ku atas penjelasan mu, kini aku mengerti seperti apa Romantis itu, kita mungkin tidak sesempurna mereka dalam menjalani hidup tetapi aku yakin bahwa semua kebahagian yang kita punya sekarang lebih dari cukup. Itulah yang dikatakan Istri ku diawal pernikahan kami setelah penjelasan semua itu kini ia tidak lagi merasa kwatir karena keromantisan bukan hanya miliki mereka yang memiliki hubungan baru atau materi. Karena kami sadar bahwa kami bukanlah orang yang kaya, hanya kesederhanaan yang kami miliki, tetapi itu sudah sangat cukup untuk membuat kami bahagia.

Terima kasih Sang Isteri, aku memperjuangkan cinta ini sebelum menikah 15 tahun lamanya setelah sekarang aku mendapatkan semua harapan ku, karena engaku sudah menjadi Istri aku ingin semua rasa itu tidak akan pernah berubah apapun yang terjadi entah itu waktu, usia atau kesulitan lainnya ketahuilah aku menyayangi mu karna Alloh.
Share:

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support